Senin, 21 Januari 2013

cinta pertama ku yang pergi


Saat aku beranjak dewasa, aku menikmati masa-masa kuliah ku, di saat aku mulai pertama kali menjejakkan kaki ku di kampus tercinta.senang sekali masuk ke kelas baru memiliki teman-teman baru dan beradaptasi lagi meskipun agak susah juga mendapatkan teman.
Hari-hari telah ku lewati, aku mendapatkan banyak sekali teman yang sayang pada ku. belum lagi aku sedang mengikuti sebuah organisasi kampus, organisasinya sih masih seputar jurusan yang aku ambil. Aku mulai aktif di organisasi itu bersama dengan sahabatku, dari seminar, kegiatan-kegiatan yang dibuatnya, semua aku ikuti demi bisa ke terima di organisasi itu.
Namun tiba-tiba aku jatuh hati pada seorang laki-laki yang aktif juga di organisasi tersebut. Sebenarnya sih aku mulai jatuh cinta pada saat pertama  kali kita bertemu, tapi aku sempat pesimis karena aku tak yakin dia  memiliki perasaan yang sama dengan ku. Awalnya aku mulai terbiasa dan berusaha untuk jadi teman dekatnya. Dia sering bercerita tentang pacarnya kepada ku, sebenarnya aku sedih mendengarkan ceita dia, tapi aku berpura-pura bersikap sebagai teman yang selalu ada buat dia.
Hari pergantian tahun telah tiba, aku diajak pergi oleh kedua teman ku dan yang pasti dengannya juga. Untuk yang pertama kalinya aku pergi  merayakan tahun baru bersama teman-teman. Kami pergi ke ancol untuk merayakan pergantian tahun.namun apesnya kami, kami tidak mendapatkan parkiran disana,dan sangat padat sekali. Sangat terpaksa kami duduk  di trotoar dekat parkiran motor.
Kakinya terluka setelah tertimpa helm  karena sebelumnya saat dia bermain futsal. Darahnya terus bercucuran, aku mau membantu membersihkan lukanya tapi dia menolaknya. Dia menahan perih kesakitan, aku terus melihat lukanya yang terus mengeluarkan darah. Dia mencoba menutupi lukanya “ udah dong jangan diliatin lukanya,lanjutin aja ngobrolnya” ucapnya. “aku tidak tega melihatmu,kamu merintih kesakitan karena luka mu,cepat kau sembuhin luka mu agar tak infeksi” ucapku dengan panik.
Tak terasa malam itu malam yang indah untuk ku,pergantian tahun yang menyenangkan buat aku, aku teringat kata-kata dia yang bilang “aku selalu ada bila kamu membutuhkan” , entah kenapa kata-kata itu selalu teringat di pikiranku. Segera aku membuyarkan semua kata-kata itu dari pikiran ku. Menghilangkan semua perasaannya terhadapnya agar rasa sakit tak bisa datang menerpa ku.
Dia berulang tahun pada bulan january saat mengawali tahun baru. Aku buru-buru membelikan kado yang paling berharga untuknya. Saat aku menghitung semua uangku ternyata tak cukup uang untuk membelikan kado yang istimewa untuknya.  Segera aku ajak mama ku untuk membelikan dia kado, mama ku bilang “kenapa ngga jaket aja rin? Kan lebih bagus dan bermanfaat”. Tanpa pikir panjang aku dan mama ku membeli jaket untuknya.
Hari nya tiba, genap sudah dia berulang tahun yang ke 20. Aku mengucapkan selamat kepadanya  melalui pesan singkat. Dia pun membalas ucapan terima kasih kepada ku, dengan cepat aku berangkat ke kampus dengan membawa kado itu, Tapi sayang dia tidak masuk hari itu, aku sedih seharusnya aku menyerahkan kado itu agare dia membukanya dengan hati yang senang.
Aku mencoba menghubunginya, dia meminta maaf karena tidak bisa datang, namun dia berjanji  besok akan datang khusus untuk menemui aku. Aku sangat senang mendengarnya, tak sabar aku menginginkan hari esok cepat datang.
ke esokan harinya aku bertemu dengan dioa, ternyata dia benar dia menepati janjinya. Dia datang khusus untuk aku. Aku diajak ke bioskop untuk menonton, namun sebelum itu aku memberikan kado itu untuknya,dia sangat senang menerima kado itu. Kami pun masuk ke theater , menomton sebuah film indah yang menceritakan sebuah anak yang kehilangan keluarganya pasca terjadinya bencana alam. Di pertengahan film itu wajahnya menghadap kesisi ku, dia memanggilku dia bilang kalau dia sayang dan cinta pada ku. Tanpa pikir panjang aku menerimanya menjadi kekasih ku.
Aku sangat sayang padanya, dan aku berharap dia memiliki persaan yang sama dengan ku. Kami jalani hari-hari dengan kebahagiaan, dia selalu membuat aku tersenyum hingga aku berucap bahwa aku sangat bersyukur memiliki hatinya.
Tak terasa 4 bulan aku menjalani hubungan cinta ku bersamanya, namun dia berubah dari biasanya. Dia menjauh dari hidupku, selalu membuat aku jengkel bahkan dia seperti tak mau melihat wajah ku. Hati ku mengatakan dia sudah bosan pada ku. Berulang kali aku meyakinkannya, aku selalu bertanya “apa kamu bosan pada ku?” dia tak pernah menjawabnya, dia hanya bilang “apa-apaan sih kamu, kok bicaranya seperti itu”.
Banyak cerita tentang dia, namu satu cerita yang paling aku sedih, dia pergi menemui seorang wanita sendirian pada saat hujan deras, namun saat aku bertanya dia mengelakak dan marah-marah kepadaku. Dia pun sering lebih perhatian dengan wanita lain dari pada aku. Aku merasa tersingkirklan, aku merasa seperti bukan kekasihnya, dia lebih asik dengan wanita- wanita lain yang mungkin bisa membuat dia tertawa lepas dibandingkan aku.
 Sampai suatu ketika kami bertengkar, aku kehilangan kontek dengannya. Aku sengaja menghilangkan diri dainya, berharap dia bertanya dan mencari aku. Namun dia sama sekali tak pernah menanggap ku,aku seperti sampah yang di diamkan yang entah harus mau diapakan. Semenjak itu aku benci sekali dengannya, aku meminta kepastian darinya. Namun tak ada kepastian darinya, banyak sekali alasan yang dia utarakan kepada ku hingg aku sangat lelah mendengarkan semua alasannya.
Hingga suatu malam aku menelponnya untuk memperjelas hubungan ku dengannya. Tanpa pikir panjang dia hanya bilang “ kita temanan saja ya”. Sakit hati ku mendengarnya, tapi aku tetap tegar menerimanya. hingga saat ini aku berusaha untuk biasa padanya tapi dia selalu menghindar dari ku. Mungkin memang takdirku menemukan cinta pertama yang harus di sakiti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar