Aku seorang karyawan yang bekerja di perusahaan biasa, aku
tinggal dengan keluarga ku yang sangat mencintai ku. Mereka sangat berjuang
untuk memberikan yang terbaik untuk ku. Aku anak terakhir dari tiga bersaudara,
tapi aku seperti anak pertama yang harus membantu ekonomi keluarga. Nama ku
Ayumi. Nama ku seperti nama orang jepang karena orang tuaku sangat suka sekali
dengan negara jepang. Aku berasal dari keluarga yang sederhana, tidak terlalu
kaya dan tidak terlalu miskin, kya menurutkan keluarga yang standarlah, tapi
jangan berpikir kehidupan ku lancar-lancar saja. Keluarga ku mengalami baanyak
ujian yang sudah pastinya semua manusia pasti memiliki ujian masing-masing dari
Tuhannya, termasuk keluarga saya.
Lanjut cerita, saya ingin mempunyai teman luar negeri. Bukan
saya sombong atau hal-hal yang buruk lainnya. Terlebih saya hanya ingin melatih
bahasa inggris saya dan bahasa korea saya. Karena saya sadar betul kalau bahasa
inggris dan bahasa korea saya masih sangat buruk. Lalu saya mencari media
sosial yang bisa terhubung dengan orang luar negeri, terlebih orang korea. Karena
ada youtubers korea yang menyarankan “jika kamu ingin berbahasa korea dengan
lancar, maka solusinya adalah tinggal di korea atau mempunyai pacar asal korea”.
Untuk saran pertama tidak mungkin bagi ku karena itu sangat sulit untuk tinggal
disana. akhirnya aku memilih saran yang kedua.
Awalnya aku mengira akan sangat sulit untuk berinteraksi
dengan orang korea karena yang aku ketahui banyak orang korea yang terlihat
sombong dan tidak mau mengenal orang indonesia. Karena yang aku dengar, orang
korea hanya welcome dengan orang barat. Itu yang membuat aku merasa peluang ku
sangat tipis untuk mendapatkan hati seorang pria berasal dari korea.
Tapi setelah tiga bulan lebih, perkiraan ku salah. Aku berkenalan
lewat sosial media dengan seorang lelaki yang berasal dari korea. Aku berpikir
tidak akan bertahan lama mengobrol dengan dia, karena menurutku dia sangat
menyebalkan dan sepertinya dingin. Ternyata aku salah, dia sangat dewasa dari
umurnya, dia begitu bijak menghadapi hidupnya.
Dia berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di
pinggiran kota Seoul korea selatan. Dia tinggal bersama keluarganya di sebuah
apartemen. Dia memiliki satu adik laki-laki, yang aku dengar dari ceritanya. Keluarganya
adalah keluarga yang sangat menyukai olahraga, dia kuliah di salah satu Universitas
di korea jurusan Phisy therapi. Dia belum melakukan wajib militer, aku tidak
bertanya mengapa. Mungkin dia ingin fokus pada kuliahnya, aku dan dia lumayan
sering berinteraksi. Kami saling balas pesan melalui Kakaotalk. Ohh iya... kami
sudah bertukaran nomer telpon loh, dan aku bangga mengatakannya hahaha. Awalnya
karena aku ingin kesana dan dia menawarkjan diri untuk menjadi tour guide
gratis ku, awalnya aku takut memberikan nomer telpon ku ke orang asing yang
tidak pernah aku kenal, tapi entah kenapa aku merasa yakin bahwa dia bukanlah
orang yang jahat.
Dia selalu berangan jika aku kesana, dia akan menghantarkan
aku ke tempat yang indah di korea. Dia selalu berkata akan melakukan hal yang
indah dengan ku. Yang lucu dari sosok dia, dia selalu berkata “aku akan
menunjukkan pada semua orang bahwa dia beruntung mempunyai aku”. aahh seperti
di drama-drama korea, apa mungkin dia mencuri kata-kata itu dari drama korea?. Terserahlah
yang penting aku masih bisa berinteraksi dengan dia.
Ohh ya namanya adalah Ji suk...tingginya sekitar 180 cm dan
bentuk tubuhnya sungguh proposioal. Kalau bisa dibilang dia adalah tipe pria
idaman wanita, tapi yang perlu kalian tahu, dia sangat membenci kotor, jadi
otomatis dia sangat suka bersih. Hal yang dia takuti adalah kehilangan orang
yang terpenting untuk dia. Dia menghabiskan waktunya setiap hari hanya dengan
kuliah, belajar, dan olahraga. dan ketika dia libur kuliah, dia bekerja paruh
waktu di sebuah cafe. Saat dia mengetahui aku sudah lulus kuliah, dia
menawarkan diri untuk membantu ku mencari pekerjaan di korea, tapi kalian tau
sendiri kan kalau hidup dinegara orang tidak semudah yang dibayangkan. Perlu banyak
perjuangan untuk mendapatkan izin dari negaranya dan negara sendiri, dan hal
itu yang aku jelaskan pada ji suk.
Dia mengerti untuk hal tersebut, karena dia juga tahu bahwa
orang korea asli pun tidak mudah mendapatkan pekerjaan di negara sendiri, ya
sama lah dengan negara kita. Aku berusaha mengumpulkan uang untuk bisa pergi
kekorea untuk berlibur dan bertemu dengan dia, tapi semua tidak sesuai dengan
harapan saya. Saya mengumpulkan uang tetapi uang itu terus saja keluar dari
tabungan saya karena banyak pengeluaran pribadi.
Entah bagaimana caranya uang saya terkumpul dalam waktu
dekat. Saya takut, dia kecewa dengan saya. Aaahh kenapa saya memikirkan
perasaannya. Dia membuat ku ketakutan dengan setiap kata-katanya yang
seolah-olah menginginkan saya cepat datang. i will come for you....somehow way Ji suk
sampai sini dulu ya ceritanya....jika saya adsa waktu, saya akan melanjutkan cerita ini
See you....^,^